ANGKLUNG BUNCIS: Sejarah dan Dinamikanya di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Tahun 1980-2010

Rp. 65.000
Overview :

Secara umum, buku ini membahas tentang seni tradisional bernama angklung, atau lebih dikenal alat musik tradisional. Seperti yangkita ketahui, begitu banyak kesenian tradisional yang ada di Nusantara, hampir di setiap daerah di nusantara memiliki kesenian yang khas dan unik yang berbeda dengan karakter masyarakatnya. Dalam kesenian masyarakat Sunda terdapat banyak kesenian tradisional baik kesenian Angklung, Kecapi, Wayang dan sebagainya. Jenis kesenian masyarakat Sunda salah satunya adalah angklung dan sampai saat ini masih hidup, berkembang dan terus dipelajari dari generasi ke generasi. Dalam perjalananannya angklung memiliki perkembangan dan perubahan baik dari segi penggunaan dan pemanfaatan. Pada kenyataanya kesenian tradisional tidaklah mudah untuk mempertahankan keberadannya dan dihadapkan kepada arus globaliasasi yang semakin besar. Dengan adanya arus globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi yang semakin canggih maka sangat banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam dan lebih menarik daripada kesenian tradisional yang terkesan kaku dan kuno. Angklung yang berkembang di masyarakat Sunda masih mencerminkan kepercayaan kuno nenek moyang (animisme) yang diwujudkan dalam berbagai pementasan untuk ritual menghormati Sang Hyang Sri atau Dewi Sri dan sangat erat kaitannya dengan bertani dan berladang. Apabila dikaitkan dengan kebudayaan dan sistem kemasyarakatan masyarakat Sunda maka hal ini dibenarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan “ Seperti yang dapatterlihat di masyarakat Sunda yang relatif masih sederhana, yaitu di beberapa tempat di Jawa Barat bagian selatan, masih banyak orang yang bercocok tanam makanan pokoknya yakni padi dengan cara (ngahuma) atau berladang” (1981, hlm. 30). Begitupun di Kabupaten Kuningan yang memiliki kesenian tradisional yaitu kesenian angklung buncis yang dikembangkan oleh masyarakat adat Paseban, dan merupakan kesenian warisan nenek moyang yang masih dilestarikan dan yang menurut mereka selalu akan dilestarikan. Angklung buncis merupakan salah satu kesenian tradisional khas daerah Kabupaten Kuningan yang keberadannya kurang diketahui baik itu oleh masyarakat luas ataupun oleh masyarakat Kuningan itu sendiri diluar masyarakat adat Paseban.

Baru saja ditambahkan
  • Belum Terbit
KONSTRUKSI REALITAS KOMUNITAS LGBT MELALUI MEDIA SOSIAL
Hj. Rizky Amalia Syahrani
    Rp. 65.000
  • Belum Terbit
DINAMIKA SOCIAL EXCHANGE DALAM TRADISI NYABIS
Abdul Bar Mursyid
    Rp. 65.000
  • Belum Terbit
SEKOLAH BERLABEL TAHFIZ: MELIHAT BAGAIMANA MINAT MASYARAKAT
Velida Apria Ningrum, Agus Aditoni, Aliwafa
    Rp. 65.000
  • Belum Terbit
  • Belum Terbit
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
Dwi Yuniarto
    Rp. 65.000
  • Belum Terbit
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM ERP DENGAN APLIKASI ODOO
Uly Amrina, Iwan Roswandi, Winda Widyanti, dkk
    Rp. 65.000
  • Belum Terbit
MANAJEMEN SEPSIS DAN SURVIVING SEPSIS CAMPAIGN
Denada Florencia Leona
    Rp. 65.000
  • Belum Terbit
PURWA RUPA BOOK CHAPTER VOL 1
Nanang Setiyoko, Miftahul Adi Suminto, Haekal Ridho Afandi, dkk
    Rp. 65.000
Chat dengan kami di Whatsapp!
Hi, ada yang bisa kami bantu?